Selasa, 28 November 2017

Genius Doctor: Black Belly Miss Bahasa Indonesia - Chapter 11





Chapter 11 - Penyerangan

"Aku lapar."

 Prioritas utama Jun Wu Xie adalah cepat sembuh - semakin lama dia menyerahkannya perawatannya pada dokter gadungan itu ... dia bergidik hanya dengan memikirkannya.

Jun Wu Yao menyerahkannya dalam perawatan para pelayan dan diam-diam menghilang.


Setelah keluar dari Istana Lin, wajah Bai Yun Xian penuh dengan ketidakpuasan. Tidak peduli seberapa banyak Mo Xuan Fei mencoba membujuknya, dia hanya mengabaikannya.

"Jika bukan karenamua yang memintaku, Kau pikir aku bahkan akan melangkahkan kakiku ke tempat itu? Dia pikir siapa dia?"

Bai Yun Xian terengah-engah saat ia menggigit bibir bawahnya. Sebagai murid Pemimpin Tertinggi Klan Qing Yun Clan, jumlah orang yang mengantri untuk diperiksa olehnya sepanjang naga, tapi karena menghormati Mo Xuan Fei, terlepas dari keengganannya sendiri, dia masih pergi kesana.
Hasilnya? Dia diusir keluar! Dia tidak pernah menderita penghinaan seperti itu sebelumnya.

"Yun Xian, mengapa menyia-nyiakan energimu untuk seorang sampah?"

Dia membujuknya.

"Tidak peduli apa,Kau adalah Pangeran kerajaan! Dengan menundukkan kepala di depan yang lain ... kau .... "ejek Bai Yun Xian.

Wajah Mo Xuan Fei memerah karena malu.

"Jangan marah, aku pasti akan balas dendam untukmu." Menenangkannya adalah kuncinya.

Benar saja, setelah mendengar kata-kata itu, ekspresi Bai Yun Xian sedikit lebih baik.

"Jangan lupakan janjimu." Dia mengintip ke arahnya.

"Sudah pasti, aku tidak akan membuat janji palsu."

Mo Xuan Fei menghela napas lega.

Untuk menghiburnya, Mo Xuan Fei tidak langsung kembali ke istana. Sebagai gantinya, mereka berkeliling dengan kereta bersama dengan pengawal dan pergi ke luar kota untuk melihat-lihat pemandangan. Baru ketika akhirnya dia membuat wajah tersenyum setelah melihat matahari terbenam di 'padang bunga' yang terkenal mereka kembali ke kota.

Dalam perjalanan pulang, di kereta Mo Xuan Fei memegangi tangan Yun Xian saat mereka bersandar satu sama lain.

Kereta berhenti tiba-tiba berhenti. Kereta itu melaju dengan kecepatan yang relatif cepat dan saat tiba-tiba, mereka hampir terjatuh dari kereta.

"Kenapa kau berhenti!" Teriak Mo Xuan Fei.

Tapi tidak ada yang menjawab pertanyaannya.

Saat dia keluar untuk menegur mereka, dia bisa melihat siluet seseorang yang diam berdiri di depan rombongan dengan diselimuti kegelapan malam. Cahaya dari nyala obor tidak bisa sampai ke wajahnya.

"Siapa disana?" Tanya Mo Xuan Fei dengan ekspresi waspada. Saat ini, Bai Yun Xian juga telah keluar dari kereta.

Kelompak paling depan mengawasi orang asing itu dengan hati-hati, saat mereka melihatnya perlahan mengangkat tangannya yang sedikit terbuka lalu dia tiba-tiba mengepalkan tinjunya.

Seketika semua tubuh pengawal meledak bersamaan, memercikkan darah ke mana-mana.

"Aaahhhhhhhh!"

Bai Yun Xian menjerit serak saat sisa darah itu tercecer ke roknya yang indah.

Semua obor api jatuh ke tanah, mengubah daerah di sekeliling mereka menjadi dinding api. Di tengah-tengahu ada dua sosok ketakutan yang meringkuk erat bersama.

Melihat lingkaran api itu, orang asing itu mundur selangkah.

"Sayangnya, aku tidak punya temperamen yang baik."

Dia berbisik di bawah sinar rembulan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar