Jumat, 23 Juni 2017

MMORPG - Rebirth of the Legendary Guardian Bahasa Indonesia - Chapter 3



Tujuh sampai delapan hari kemudian, Zhang Yang kembali ke rumahnya setelah menerima sertifikat kelulusannya. Dalam perjalanan pulang, dia mampir dan membeli sebuah helm game.

Kamis, 22 Juni 2017

The Eunuch is Pregnant Bahasa Indonesia; Chapter 6



Chapter 6: Kau Meremasku Sampai Mati!

 Jujur, kekuatan magis apa yang dimiliki "dia"? Kenapa dia menjadi seperti ini?Sementara Leng Jun Yu sedang mempertanyakan dirinya sendiri, Le Yao Yao merasa dirinya telah diremas hingga mati. 

Wajahnya yang halus sekarang kusut seperti krisan. Melihat bagaimana Leng Jun Yu tidak berniat bangun dan hanya menatapnya, Le Yao Yao akhirnya tidak tahan lagi. 

The Eunuch is Pregnant Bahasa Indonesia; Chapter 5



Chapter 5: Diremas


Lima fitur wajah kasim itu tampak sangat memesona. Mata besar penasarannya adalah fitur yang paling menarik. Mata itu sendiri menempati seperempat bagian dari wajah ovalnya. 

(Um, Sorry) I’ve Been Reincarnated! Bahasa Indonesia : Chapter 7




Chapter 7 - Merawat Untuk Pertama Kalinya
 

Akhirnya, Will tertidur dengan wajah penuh kebahagiaan. Meski dia sangat imut saat bangun, dia sangat imut saat dia tidur juga. Meski keriput, dia benar-benar terlihat seperti orang itu. Kemungkinan dia tumbuh dengan wajah berfitur bagus di masa depan sangat tinggi.Aku tidak sabar menunggu Will membuka matanya. 

(Um, Sorry) I’ve Been Reincarnated! Bahasa Indonesia : Chapter 6




Chapter 6 - Ibu, Memberi Kelahiran


"Gkyaaaaaaaaaaaaa !!! " 

Begitulah rasa sakit yang kurasakan hingga rasanya hampir pingsan.Pertama kali aku melahirkan.Dengan yang lain memberiku semangat, akhirnya aku berhasil mendorong bayi keluar melalui jalan lahir setelah mengalami sakit yang luar biasa tapi hingga mencapai batasku.Penglihatanku sedikit kabur. 

Legendary Moonlight Scupltor Bahasa Indonesia: Jilid 2; Chapter 2

Chapter 2 - Patung Dewi  Freya 

Saat Weed dan rekan-rekannya semakin dekat  dengan markas para lizardmen, jumlah monster yang menghalangi jalan mereka meningkat  dengan cepat.

"Kita sudah membunuh lebih dari 40 lizardmen..."

"Kita masih berada di perbatasan. Berapa banyak lagi kira-kira yang berkumpul didalam?"

Irene dan Romuna berbicara bergantian. Tetapi Weed hanya tersenyum.

"Dengar, kalian tau lizardmen adalah monster yang hidup berkelompok, kan?"

"Ya, Weed-nim. Mereka  bersama dengan kawanan lebih banyak daripada Orc." kata Irene.

"Itu benar. Mereka juga melindungi  wilayah mereka  sendiri dengan ketat. Bagaimana kalau seseorang memasukinya?" tanya Weed.

"Mereka akan melawan tanpa  pengecualian." kata  Surka.

"Itu benar. Itulah yang membuat  lizardmen ditakuti diantara para player."

"Bukankah itu artinya kita berada dalam  masalah sekarang?"

Weed dan rekan-rekannya  akan melewati lembah. Mereka  sering beristirahat ditengah-tengah untuk mengisi ulang MP, dan tidak membuang-buang energi. Pada saat ini, dia memberikan jawaban atas teka-tekinya.

"Aku akan mengatakan kita akan berada dalam  bahaya pada  keadaan normal, tetapi  kita bisa  mengandalkan Darius sekarang ini."

Mendengar kata-kata  Weed, mereka menyadari  darimana  kepercayaan dirinya berasal.

"Apa maksudmu dengan itu— oh, aku mengerti!" kata  Surka.

"Darius benar-benar membantu kita!" Romuna berkata  dengan senyum diwajahnya.

Markas dari  para  lizardmen. Sekarang mereka seharusnya tengah bertempur dengan ganas melawan pasukan pembebasan yang menyerang wilayah mereka. Dengan kata  lain, markas mereka  nyaris terabaikan, dan hanya  dijaga oleh segelintir  prajurit lizardmen.

Pada waktu yang sama, Weed menebak bahwa harta yang telah dijarah oleh para lizardmen dari desa-desa terdekat dikumpulkan disana juga.

Dia memang mendaki lembah barat untuk menyelesaikan quest dari Ghandilva, tetapi agenda sejatinya tersembunyi.

"Kita akan menghadapi musuh yang lebih sulit mulai saat  ini. Bagaimana  kalau memancing mereka sekarang?" tanya Weed.

"Roger!" kata Surka.

"Kita harus hati-hati. Kita tidak bisa membiarkan banyak lizardmen melawan kita  sekaligus." kata  Weed.

Surka melakukan tugas dengan baik memancing lizardmen satu per satu. Agilitynya yang mengagumkan membantu dia memancing musuh secara terpisah.

"Sini kau, reptil jelek!" dia berteriak pada  mereka.

"Kruru!"

"Manusia, kami bunuh kau!"

Lizardmen yang marah segera  mengejar Surka. Weed dan Pale dengan cepat mengisi  panah ke  busur mereka, menargetkan lizardmen dan menembak mereka.

*Sweesh*

Semantara Weed menembakkan satu panah pada satu waktu, Pale  menembakkan beberapa  panah begitu cepat bahwa  tangannya  hampir tak terlihat.

Level skill mereka dalam Archery membuat  perbedaan yang besar, belum lagi efek skill-skill lain milik Pale. Archery milik Weed telah melampaui level skillnya  secara menyeluruh karena  dia telah menembaki para goblin, namun tidak mungkin bisa menyaingi Pale yang tangannya  tidak pernah meninggalkan busurnya.

Untuk Pale, bahkan sebelum sebuah panah mengenai  target, panah selanjutnya  sudah diisi dan diluncurkan. Sejak level 5, ketika dia mengkonversi ke profesi Ranger, dia  telah meng-upgrade  skill Chain Shot dan Penetrasi, yang membuat panahnya lebih kuat.

Weed menembakkan panah sampai lizardmen sangat dengat dengan dia. Damage  sangat rendah, namun tingkat keahlian dalam Archery tetap bertambah. Tidak, intinya  adalah bahwa tempramennya tidak mengijinkan dia untuk duduk dan menunggu musuhnya.

Kenapa aku harus menunggu EXP, bukan, maksudku, musuh untuk datang? Weed suka  bertarung, dia  tidak pernah lelah dengan itu. Dia tak terbendung sekarang.

"Yatz, yatz, yatz!"

Keluar dari  mulutnya, teriakan pertempuran yang lain tanpa  henti. Irene dan Romuna terkikih. Mereka sudah pernah menyebutkan ini pada  Weed, namun dia mengakui dia tidak bisa menahannya.

Bagi dia, itu adalah raungan kemenangan yang keluar hanya ketika dia  sangat bersemangat. Beruntungnya, belum pernah ada  saat-saat ketika monster  mendengar  dia dan maju untuk melawan partynya, meskipun dia terus-terusan merasa malu karena  kebiasaan secara  tak sadar  ketika dia  bertarung bahu-membahu dengan player  lain.

 ҅Weed selalu tenang, tetapi dia kadang-kadang keluar kendali dan menjadi begitu kekanak-kanakan.҆  pikir Irene.

Mereka menghadapi 6 lizardmen dalam  sebuah pertempuran sengit. Ketika pertempuran dimulai, dua liardmen tewas oleh pedang Weed, dan ada  4 lagi.

Dia meninggalkan keempat monster itu begitu saja karena jika  dia  membunuh mereka semua, Romuna, Pale dan Surka tak akan mendapatkan EXP yang berharga.

Yang lebih parah lagi, MP milik Weed akan habis  sementara MP  Irene masih tersisa  banyak, yang akan membuat seluruh party beristirahat untuk menunggu Weed mengisi ulang MPnya.

Mereka akan membuang-buang waktu yang berharga, semakin jauh tertinggal dari batas waktu quest. Dua lizardmen menyerang Surka, tetapi dua  yang lainnya, dalam kemarahan menyerang Weed untuk membalas kematian teman-teman mereka.

Pedang milik Weed membutuhkan perbaikan, ketahanannya  tersisa 10. Menggingat bahwa teknik pedang yang kuat memberikan beban yang berlebihan pada  senjata yang digunakan, dan juga  menurunkan daya tahan senjata tersebut, dia telah terlibat pertarungan yang keras tanpa  istirahat.

"Lepaskan pedang besi."

Weed mengembalikan pedangnya ke  penyimpanannya  dan mengepalkan tinjunya.

Skill andalan Surka!

"Rapid Shadow Fist!" (Yon-hwan-kwon)

Tinju Weed menghantam musuh tanpa henti. Meskipun dia menyebutkan nama skill tersebut, itu tidak benar-benar  seperti  dia  mengaktifkan skill itu. Karena dia  tidak pernah mempelajarinya sejak awal, apalagi bisa menggunakannya.

Sebaliknya, dia meniru cara Surka menggunakan tinjunya dengan pengetahuannya, dan menghajar  para lizardmen.

Ingin memukul monster  dengan tangannya sendiri, dia telah mempelajari seni beladiri  selama setahun, untuk saat-saat seperti ini. Tak perlu dikatakan, pukulannya sangat hebat.

*Pabababak*

Tangan Weed bergerak pada kecepatan yang tak terlihat. Memukuli lizardmen tanpa ampun dengan tinjunya, skill  handicraft tingkat menengahnya menambahkan ekstra 50% pada kekuatan serangan dengan tinju.

"Ugh!"

"Tinju manusia, itu sakit!"

Weed mendekat pada  musuhnya, memukul pada  setiap celah. Lizardmen mengayunkan pedang mereka sebagai pembalasan. Intinya adalah, lizardmen dan Weed keduanya  terobsesi dengan membunuh lawan sebelum mereka  sendiri yang mati.

Langkah kaki Weed sangat ringan. Setiap kali tubuhnya bergoyang, sebuah pukulan menghantam pada seekor lizardmen.

Pergelangan kaki dan pinggangnya  bergerak sesuai kehendaknya  dan menarik kekuatan untuk tinjunya, yang secara berurutan menyerang dada dan perut lizardmen.

"Kugh!" "Manusia kurang ajar, dia memukul tempat yang sama berulang-ulang!"

Lizardmen itu berteriak kesakitan.

"Weed-nim, tekan terus!"

Irene tengah sibuk menyembuhkan barisan depan dari belakang. Keahliannya dalam penyembuhan telah diakui, dan kapanpun HP rekan timnya  menurun dibawah 70%, Healing Hand miliknya datang pada yang membutuhkan.

Hal ini  bebas resiko dan efektif. Weed sangat menikmati  rasa  memukul musuh secara langsung. Dia lebih suka  pertarungan tangan dengan tangan daripada  pertempuran pedang, karena  dia  bisa  merasakannya, dan itu terasa lebih nyata.

Lizardmen dan Weed saling memukuli satu sama  lain, tetapi itu tidaklah sama  untuk lizardmen. Wajah lizardmen dipenuhi dengan rasa sakit, tetapi senyum melayang diwajah Weed.

Dia memutar-mutar  tinjunya yang dahsyat, berteriak dengan kegembiraan. Sementara itu, Romuna dan Pale dengan cepat merapal mantra sihir dan menembakkan panah, masingmasing, untuk menyingkirkan dua lizardmen yang lain yang mengikuti Surka.

Tanpa harapan didepan mata, kedua lizardmen itu yang sedang menghadapi Weed tengah dihajar tanpaampun, namun mereka masih hidup.

*Ding* 



Statistik Baru : Perserverance (ketekunan) 

Statistik Perseverance  kebanyakan didapatkan oleh para Warrior  dalam petualangan mereka. Ketika itu dikembangkan, itu mengurangi kerusakan fisik yang ditimbulkan oleh musuh, dan bahkan meningkatkan HP player dalam jumlah kecil.

Kau bisa menginvestasikan beberapa bonus poin statistik dari naik level  pada statistik Perseverance, tetapi kebanyakan memilih untuk membiarkannya berkembang sendiri dengan menerima serangan jarak dekat.

Setelah statistik Perseverance ditambahkan pada statistiknya, pergerakan Weed menjadi lebih taktis. Dia memeriksa seberapa banyak MP yang dimiliki Irene dan secara sengaja membiarkan lizardmen menyerang dia  dengan pedang mereka.

Itu adalah statistik yang berkembang bila player tersebut menerima serangan. Ini adalah kekuatan yang bisa kau dapatkan hanya melalui rasa sakit dan penderitaan.

Weed adalah seseorang yang dengan senang hati menerima serangan para lizardmen salama itu bisa diterima dan berada dalam kapasitas MP  Irene  untuk menyembuhkan.

Di Royal Road, kau bisa  benar-benar  merasa sakit ketika kau terluka. Weed bahkan menikmati rasa sakit itu.

"Kueeek!"

Salah satu lizardmen akhirnya tewas dengan sebuah teriakan kematian. Weed mendapatkan sebuah prestasi tersendiri dengan memukul seekor lizardmen sampai mati dalam pertempuran.

Tiga  lizardmen yang lain terjepit  oleh Romuna, Pale  dan Surka  lalu tewas. Weed telah membunuh 3 dari mereka sendirian, tetapi itu tidak akan mudah bahkan dengan pedang besi kecuali Irene terus-menerus meregenerasi HPnya.

Kemenangan membutuhkan kerja sama mereka berlima.

⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫

Surka pergi untuk menarik  sekelompok lizardmen dikejauhan ketika  ada dua atau lebih kelompok lizardmen yang lain didekatnya.

Jika bukan karena itu, Pale hanya akan menembakkan panah pada mereka, atau yang lebih sering, Weed akan menjadi orang pertama yang bergerak.

Weed akan berlari lurus kearah jajaran lizardmen dan mengayunkan pedangnya  dengan bebas. Rekanrekannya akan mengejarnya dan membantu menghabisi para  monster. Lalu, mereka pergi  setelah menang.

Inilah yang paling Weed sukai pada rekan-rekannya. Mereka biasanya cerewet dan berisik dalam perjalanan, tetapi ketika saatnya untuk sebuah pertempuran, mereka akan diam dan menjadi serius.

Mereka telah dilatih secara menyeluruh oleh Weed. Sejak mereka  berburu rubah didepan Benteng, mereka telah mempelajari bagaimana  untuk berburu monster dengan cepat dan ekonomis.

Ketika mereka  memasuki markas lizardmen setelah menetralisir sekelompok lizardmen penjaga, mereka menemukan sejumlah gubuk yang terbuat dari  jerami tersebar di lembah tersebut.

 ҅Para tawanan ada disana.҆  pikir Weed, saat matanya  bersinar.

Para orang tua dari anak-anak tersebut dikurung dalam kandang yang terbuat dari  cabang kayu yang dianyam. Weed mempelajari situasinya selama beberapa saat.

Ada 10 laki-laki dan perempuan terpenjara didalam kandang kayu tersebut, dan dia  melihat ada 8 lizardmen menjaga mereka.

Mereka ada 8! Dengan sedikit pertimbangan untuk MP, Weed bisa membunuh dua  atau tiga paling banyak, dalam sekejap, tetapi jika begitu, rekan-rekannya akan menghadapi 5 penjaga  yang tersisa.

Dia yakin bahwa  mereka  akan menang pada  akhirnya, tetapi Irene dan Romuna, yang rendah dalam  HP  dan lemah dalam Defense, bisa  berakhir mati. Mage dan Priestess bisa berada  dalam bahaya serius hanya dengan beberapa serangan liar dari seekor lizardmen.

"Kita lebih baik menyelamatkan tawanan terlebih dulu. Aku akan memancing kelompok itu menjauh."

Surka tau ini adalah waktunya  beraksi, dan bergerak.

"Manusia!"

"Bagaimana bisa  dia kesini..."

"Bunuh!"

Ketika Surka mendekati  para lizardmen, lima dari mereka mulai mengejar dia. Bukannya  ikut mengejar dia, tiga yang lainnya tetap dibelakang untuk mengawasi para tawanan.

'Mereka tak  sebodoh yang aku kira.҆

Weed membuat  kontak mata dengan Surka yang sedang lari, mereka mengangguk.

 — Weed-nim, aku akan berlari memutar  dimana kita datang, dan kembali kesini.

— Terimakasih, Surka-nim. Itu akan cukup.

Weed dan Surka  mengirim pesan singkat. Memastikan bahwa dia dan pengejarnya keluar dari jangkauan pandangan, Weed dan Pale  muncul didepan lizardmen yang tersisa.

"Manusia lagi!"  mereka  berteriak.

"Manusia, datang lagi!" ketiga lizardmen itu terkejut.

"Sculpting Blade!"

"Fire arrow!"

"Power shot!"

Para penjaga tewas dihadapan manusia  penyusup itu. Weed dan Pale membunuh mereka dalam hitungan detik dan membuka pintu kandang kayu itu.

Para orang tua tetap didalam, merasa ketakutan. Weed bisa mengerti betapa  takutnya mereka, yang telah ditangkap oleh para lizardmen dan menunggu kematian yang bisa datang setiap saat.

"Kami disini atas permintaan dari  Ghandilva, tetua dari Desa Baran." Weed berkata  pada penduduk desa itu.

"Te-Tetua...?"

"Ya, dia meminta kami untuk menyelamatkan kalian dan membawa  kalian kembali kerumah dengan selamat. Apakah ada yang terluka disini?"

"Disini, tolong..."

Weed masuk kedalam kandang kayu dan memberi pertolongan pertama  pada yang terluka  dengan herbal dan perban. Langkah-langkah itu saja  bisa memulihkan HP mereka.

"Weed-nim, Surka-nim sudah kembali."  kata  Pale.

Surka, yang telah mengarahkan mereka menjauh dari kandang tersebut, telah kembali.

"Tetap didalam kandang untuk beberapa saat. Bersiaplah untuk pergi untuk saat ini. Kalian mau bertemu anak-anak kalian lagi, kan?" Weed berkata  dengan lembut pada penduduk desa.

Beberapa  orang akan menganggap penduduk desa sebagai kewajiban, dan faktanya, mereka  benar  dalam arti tertentu karena partynya  bertanggung jawab untuk menyelamatkan tawanan dari para lizardmen dan menjamin hidup mereka aman sepanjang perjalanan ke  Desa  Baran.

Tetapi Weed memikirkan satu langkah lebih jauh.

 ҅Ini adalah EXP poin tercinta!҆  pikirnya dengan gembira.

Apa yang Weed kerjakan adalah sebuah misi  penyelamatan. Untuk masing-masing kepala yang terselamatkan, dia akan menerima  ekstra EXP poin sebagai imbalan ketika misinya selesai.

Dia telah menyerah pada Fame dan EXP dari quest pasukan pembebasan untuk memusnahkan para lizardmen, tetapi yang satu ini masih bisa dibilang bagus. Weed dan rekan-rekannya  menghabisi  kelima  lizardmen yang telah kembali dengan mengikuti dibelakang Surka.

Mereka dengan cepat  menyembunyikan penduduk desa didalam sebuah tempat perlindungan yang aman, dan kemudian mencari tawanan yang lain, yang pada akhirnya juga  ditemukan dan diselamatkan.

Namun kekecewaan mereka terletak pada  apa  yang telah dijarah dan dikumpulkan oleh para  lizardmen. Orc dan goblin mengumpulkan emas dan permata.

Berbeda sekali dengan mahluk-mahluk itu, para lizardmen yang dalam kelas Replitian, jarang mengumpulkan sesuatu yang berharga  ketika mereka menyerang peradaban manusia.

Jadi yang ditemukan party Weed hanyalah tumpukan perisai, armor  dan senjata  yang terbuat dari  besi.

⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫

Weed dan rekan-rekannya  mengambil  seluruh persenjataan tanpa menyisakan apa-apa. Maksimum  berat yang bisa dibawa seorang player bergantung pada Strength dan Staminanya.

Bahkan Irene dan Romuna terseok-seok saat kembali ke desa dengan bawaan berat  di punggung mereka. Tentu saja, bukan hanya partynya saja yang membawa persenjataan.

"Kami menyelamatkan kalian."

Weed berkata pada  penduduk desa yang diselamatkan. Wajah mereka menunjukkan kegelisahan pada kata-katanya.

"Tentu saja  kami tidak meminta  kompensasi untuk apa  yang telah kami lakukan. Yang kami mau adalah benih yang dijanjikan oleh Ghandilva si tetua desa kalian. Itu karena kami tidak menyelamatkan kalian untuk mendapatkan imbalan atau keuntungan."

Merasa teryakinkan, para penduduk desa tampak lebih santai  daripada sebelumnya.

Tersenyum lembut, Weed menambahkan, "Aku mengerti  kalian telah mengalami banyak kesulitan, tetapi apakah kalian keberatan membantu membawa  persenjataan itu ke desa?"

"....."

Wajah para penduduk mengalami perubahan yang lain secara  tiba-tiba. Mereka sangat lemah karena kekurangan nutrisi. Hal terakhir yang mereka ingin lakukan adalah pulang kerumah.

"Seperti yang kalian lihat, lembah ini adalah sesuatu yang dekat dengan sebuah benteng yang tak tertembus, dan aku telah mendengar  bahwa  Orc  sering muncul disini."

Hanya dengan mendengar kata  Orc, para  penduduk gemetar ketakutan. Mereka baru saja  selamat dari para lizardmen, dan jika para Orc adalah bencana  selanjutnya yang harus dihadapi, mereka tau bahwa itu tidak akan ada  harapan lagi.

"Hanya untuk berjaga-jaga, misalkan Orc  menemukan tempat ini  — mereka  akan senang dengan persenjataan yang terkumpul disini. Mereka akan mengambil  persenjataan ini dan menyerang Desa  Baran. Jadi aku pikir persenjataan ini harus dipindahkan dari  sini. Maukah kalian membantu kami?"

Terbujuk oleh Weed, para penduduk berakhir  membawa  bawaan berat yang bisa mereka  bawa  dan berjalan menusuri lembah.

Sementara itu, lizardmen di Desa Baran telah dibereskan oleh Darius  dan pasukannya. Desa telah hancur, namun penduduk yang diselamatkan menangis gembira karena  mereka  bisa  kembali.

Didepan gerbang Desa Baran, Weed mengatakan pada  mereka  lagi, "Terimakasih banyak, teman-temanku. Kami tidak akan bisa berhasil sampai disini dengan aman tanpa bantuan dan dukungan kalian. Aku akan mengambil alih dari sini, jadi kalian bebas untuk kembali ke  anak-anak kalian. Mereka sangat menanti kembalinya ayah dan ibu mereka."

Saat Weed menyelesaikan pidatonya, para penduduk meletakkan persenjataan yang berat  tersebut dan berhamburan, mencari putra dan putri mereka. Ghandilva tengah menunggu dengan anak-anak di tempat terbuka  dekat  gerbang.

"Ibu!"

"Ayah!"

"Selen, Marron, aku senang kalian selamat!"

Itu adalah reuni yang menyentuh antara anak dan orang tua. Ghandilva berjalan kearah Weed, mengusap jenggot putihnya.

"Kamu telah menyelesaikan quest tersebut, Weed-nim." Tetua  itu menyatakan.

"Ya, pak." kata Weed dengan rendah hati.

"Aku sangat  berterimakasih padamu bahwa  kamu telah menyelamatkan semua  penduduk desaku. Sejujurnya, aku tidak menyangka kamu akan mencapai sejauh ini... Kamu melakukan perkerjaan yang hebat. Kami tidak akan pernah melupakan apa yang telah kamu lakukan untuk kami."

*Ding* 


Quest Selesai : The Calamity of Baran Village 

Keluarga-keluarga  yang terpisah di Desa Baran telah dipertemukan kembali oleh pahlawan pemberani yang bersedia mencari keadilan. Desa  telah dihancurkan oleh penyerbuan para  lizardmen, tetapi kokok ayam  jantan dan gonggongan anjing akan segera terdengar lagi. 

Hadiah Quest :  Nameless Seed 

Anak-anak lega  melihat orang tua  mereka  lagi. Hingga hari dimana mata mereka  penuh dengan air mata karena omelan orang tua  mereka, anak-anak akan memiliki  rasa  syukur  pada  sang pahlawan pemberani. 

Fame  telah  meningkat sebesar  15 poin  (+15 FAME)
 

Kamu telah  naik  level!

 Fame dan EXP  dibagikan secara merata  pada  semua orang dalam party, tetapi benih itu diberikan secara langsung pada Weed yang merupakan ketua  party.

"Penduduk Desa Baran berhutang padamu."

"Tidak, pak. Kami hanya melakukan apa yang seharusnya  kami lakukan. Kami akan selalu melakukan yang terbaik untuk menjaga kedamaian dan kemakmuran Desa  Baran."

Ada banyak faktor yang terlibat dalam menerima sebuah quest. NPC mungkin akan memohon pada siapapun yang melintasi mereka  jika  mereka  ingin sebuah quest diselesaikan dengan cepat, tetapi kebanyakan dari mereka akan menunggu player favorit mereka, jika  ada, muncul untuk menyelesaikan masalah mereka bukannya mempercayai  seseorang yang sepenuhnya  asing.

"Darius, kupikir kau akan menyesali ini."

Weed telah memenangkan kepercayaan yang tinggi dan rasa  syukur  dari Tetua  Ghandilva dan dari para penduduk yang telah diselamatkan oleh party Weed, mereka juga akan merasa sangat berhutang budi  pada penyelamat mereka juga, dan ini  akan menjadi  keuntungan mereka ketika  berbelanja dan servis lain di desa itu sendiri.

Jika Darius mengasumsikan bahwa dia akan mendapatkan banyak keuntungan dari Desa Baran, dia tidak akan khawatir. Namun dia harus membayar  kesalahannya jika dia berencana  memperluas kekuasaannya pada Provinsi Selatan berdasarkan pada statusnya sebagai komandan pasukan pembebasan.

Sudah jelas, persahabatan yang halus ini lebih baik daripada hadiah materi yang kemungkinan akan  berubah menjadi aset terbesar di masa mendatang.

Darius tidak akan menolak quest tersebut  dalam keadaan normal, tetapi dia telah menjadi komandan dari pasukan pembebasan.

Ini akan menjadi keputusan yang sulit  untuk meninggalkan misinya  untuk memimpin pasukan mengalahkan para lizardmen untuk sebuah pencapaian yang besar, daripada menyelamatkan segelintir warga  desa  dari markas para lizardmen.

Untuk alasan itu, Weed memahami Darius, tetapi juga mengasihani dia pada  saat yang sama. Kesempatan seperti ini tidak sering muncul dengan sendirinya. Seperti sebuah kecelakaan tak terduga  yang datang entah dari mana, mereka  datang dan pergi.

Ghandilva tiba-tiba menggenggam tangan Weed.

"Aku teringat bahwa  aku punya permintaan lain padamu, Weed-nim, kamu adalah seorang yang bisa dipercaya. Aku mendengar dari para prajurit dalam pasukan pembebasan bahwa  kamu adalah seorang Sculptor. Apa aku salah?"

"Tidak, pak." kata Weed dengan kalem.

"Kami dulu punya sebuah patung Freya yang kami sembah di alun-alun desa."

Freya adalah seorang dewi yang banyak dipuja di Rosenheim. Dia dikenal menguasai  kemakmuran dan kecantikan. Ghandilva berkata  dengan wajah muram.

"Kami selalu berdoa untuk kedamaian dan kemakmuran pada patung Freya. Tetapi patung itu hancur dalam sebuah insiden sebelumnya tahun ini. Sekarang setelah aku menatap kebelakang bagaimana semuanya  telah berubah menjadi buruk, aku menduga  bahwa tidak adanya patung tersebut yang menyebabkan semua bencana ini."

"Apakah kau mau aku mengembalikan patung dewi itu?"

"Ya, Weed-nim, aku mau kamu mengukir  patung Freya  yang baru. Awalnya aku telah meminta orang asing yang lain untuk membawa patung pengganti, tetapi aku belum mendengar kabar  dari dia lagi. Ini  mendesak. Maukah kamu mengukir patung Freya?"

*Ding* 

Quest : The Statue of  Goddess Freya 

Freya, dewi kecantikan dan kemakmuran adalah dewi  pelindung di Desa Baran. Patung Dewi Freya berdiri di alun-alun, tetapi itu telah hancur karena  pohon pinus ketika  banjir menumbangkan pohon tersebut. Meskipun para  lizardmen telah dikalahkan, warga  desa  tidak akan hidup dalam  damai sampai patung Freya  dipulihkan. 

Bangunlah patung Freya  dan bawalah kembali kedamaian didesa.

Tingkat  Kesulitan  : Quest terbatas pada  profesi. 

Persyaratan Quest  : Hanya  tersedia untuk para  Sculptor. 


Ini adalah sebuah quest profesi yang disediakan untuk para  Sculptor. Tingkat kesulitan dan hadiah untuk quest tersebut belum ditentukan karena mereka bergantung pada hasil  akhir.

Hadiah untuk kebanyakan quest ditentukan oleh aturan yang sama. Kecuali untuk misi tertentu seperti  pengantar  pesan atau kurir objek tertentu, hadiahnya bervariasi tergantung pada  hasil akhir.

"Tolong tunggu sebentar. Aku perlu berkonsultasi  dengan rekan timku."

Ketika Weed berkata begitu, rekan-rekan timnya, yang telah mendengarkan percakapan mereka, tersenyum dan memberi selamat pada dia.

"Selamat, Weed-nim! Semoga  berhasil." kata  Surka.

"Aku pikir kita membuat sebuah kesalahan ketika  kita  mengabaikan quest pasukan pembebasan, tetapi sekarang aku bangga dengan yang kita  lakukan." kata  Romuna, tersenyum.

"Nona Surka dan nona  Romuna, terimakasih." kata Weed.

"Tetapi jika  aku menerima quest ini, aku tidak bisa pergi berburu bersama kalian semua selama  beberapa hari."

Weed mencari persetujuan dari rekan-rekannya, dan Pale yang memberikannya.

"Kami baik-baik saja. Apa yang tersisa dari  quest  pasukan pembebasan adalah membersihkan sisa-sisa lizardmen. Karena kita  sudah bertemu banyak lizardmen, aku yakin kami bisa melakukannya sendiri. Sejujurnya, Weed-nim, kau memiliki level  yang jauh lebih tinggi  dari kami, jadi kami benar-benar ingin kau menerima quest ini."

Pale mengangkat beban dari pundak Weed. Sebenarnya, rekan-rekannya sedikit gelisah saat berburu dengan seseorang yang levelnya  diatas mereka. Karena Weed memainkan peran ketua dan penghasil damage dalam kebanyakan pertempuran, mereka merasa seperti hiasan untuk petualangannya.

Sebagai rekan yang sebenarnya, semua orang harus setara, dan party tak bisa berkerja sama dengan baik selama orang lain merasa  bahwa dirinya berhutang pada  satu orang secara khusus.

"Aku mengerti. Kalau begitu aku akan menerima quest tersebut." kata  Weed, dan berjalan kearah Ghandilva.

"Aku akan membuat patung Dewi Freya, pak."

*Ding* 


Kamu telah menerima quest.



"Terimakasih, Weed-nim. Tolong bersiaplah dan dirikan patungnya sesegera mungkin." kata Ghandilva.

Ketika Weed dan rekan-rekannya meninggalkan desa, Becker  dan Hosram  mendekati mereka bersama dengan bawahan mereka.

"Senang bertemu anda lagi, Komandan." kata  Becker.

"Dimana yang lain?" tanya Weed.

"Mereka mengejar para lizardmen yang melarikan diri."

Hosram berkata  sambil tersenyum. Weed berpikir  bahwa  prajurit yang lain mengejar  sisa-sisa dari para lizardmen yang telah diusir keluar  dari desa oleh pasukan tersebut.

"Bagaimana dengan kalian?" tanya Weed.

"Sir Darius memerintahkan semua  prajurit dari Tentara Rosenheim untuk tetap dibelakang." kata  Becker.

Weed menduga  bahwa  Darius telah menugaskan prajurit Rosenheim untuk mempertahankan desa, jadi dia bisa mengambil semua pencapaian untuk dirinya sendiri. Hanya prajurit  Rosenheim  yang ditinggalkan untuk bertugas jaga di desa.

⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫

Weed memimpin partynya ke sebuah tempat yang terpencil. Benih itu ada di tangannya.

"Oh, ngomong-ngomong, berbicara tentang hadiah yang kita dapatkan setelah kita menyelamatkan penduduk desa, untuk apa sebenarnya benih itu?"

Pada pertanyaan Surka, Weed hanya menatap benih itu dan berkata, "sejujurnya, aku punya  sebuah buku aneh. Buku  tersebut memiliki  cerita ini tertulis didalamnya..."

Kota Langit! Ketika Weed memberitahu mereka  tentang buku yang dia  terima dari Volk, bahkan Pale yang biasanya tenang sangat terkejut. Setiap petualang di benua Versailles memiliki  sebuah impian.

Sebuah benua fantasi. Sebuah dataran penuh legenda  dan misteri. Untuk meninggalkan jejak kakinya  sendiri di sebuah wilayah belum pernah ditemukan dimana  tak ada  pelopor yang pernah menjelajahi sebelumnya.

Mengeksplorasi sebuah dungeon yang tak diketahui dan memecahkan rahasianya. Orang yang menemukan sebuah cakrawala baru memperoleh banyak kesempatan selain Fame yang besar. Kesempatan untuk berkembang, dan kesempatan untuk mati.

"Kota Langit— apa kau serius ada tempat semacam itu?  Aku pernah mendengar  tentang Kota Bawah Tanah..." kata Pale.

"Kota Bawah Tanah?" tanya  Weed.

"Ya, itu dikenal sebagai kota rahasia  jauh didalam bumi, dan para Dwarf  yang membangunnya. Istana mereka terletak disana."

"Bisakah para player yang memilih ras Dwarf sejak awal pergi ke kota itu?"

"Tidak juga. Aku mendengar  tidak semua  Dwarf diijinkan untuk masuk kota itu. Hanya sedikit orang yangn tau tempat itu. Jika kau kesana, kau bisa mendapatkan skill blacksmith tingkat  ahli, dan mempelajari skill pengrajin juga."

Para Dwarf. Mereka adalah gangguan untuk Weed yang telah memilih jalur  seorang Sculptor. Bagi seorang player  manusia untuk mempelajari skill handicraft, dia  harus  memilih profesi utama  yang berhubungan dengan skill kerajinan.

Seorang Sculptor bisa mempelajari skill handicraft di  tahap dasar sculpture  mastery. Dalam kasus Weed, dia  mendapatkannya bahkan sebelum dia memilih profesi, karena  dia  telah menyelesaikan quest serial yang unik tentang penerus Zahab.

Tetapi tak semua  orang seberuntung dia. Yakin bahwa  hampir  tak seorangpun menerima  hal yang sama. Koki dan pandai besi harus harus meningkatkan skill mereka setidaknya sampai tahap menengah untuk mempelajari skill handicraft.

Seorang penjahit bisa  mempelajarinya ketika dia  meningkatkan level skillnya sampai level 8 pada  skill  dasar menjahit. Kecuali kau memilih profesi kerajinan, kau tidak bisa mencapai tahap menengah dari skill kerajinan apapun.

Jadi jika kau mau mempelajari skill handicraft, skill menjahit adalah yang harus dimiliki. Tetapi para Dwarf lahir dengan skill handicraft tepat setelah aktifasi  akun baru.

Dengan stamina yang tak terbatas dan Strength yang tinggi  secara alami, para Dwarf bahkan memiliki handicraft yang sangat tinggi! Weed tidak bisa  menurunkan kewaspadaan terhadap ras itu.

Namun, menjadi seorang Dwarf memiliki kelemahannya sendiri. Para Dwarf  sangat pendek, dan tak terlalu bagus dalam perapalan mantra, menunggang kuda dan keahlian skill tempur. Weed ingin mengunjungi Kota Bawah Tanah itu suatu hari.

"Jika aku mendapatkan kesempatan, aku ingin pergi kesana." kata  Weed.

"Itu tidak akan mudah. Kudengar mereka  sangat memusuhi manusia. Hanya para pengrajin yang dihormati disana. Kecuali  kau memenangkan pengakuan tingkat tertentu dari mereka, kau akan ditolak untuk memasuki kota." kata Pale.

Master pemahat seperti Zahab dan Geihar Von Arpen bisa memasuki Kota Bawah Tanah itu. Aku punya firasat bahwa  disana mungkin ada  sesuatu yang terkait dengan misteri  seni memahat.

Mengesampingkan firasatnya, Weed mengeluarkan benih yang tak teridentifikasi  yang dia terima dari Ghandilva.

"Baiklah. Mari kita lihat. Jika aku salah, kita membuang-buang waktu kita secara sia-sia." kata Weed.

"Aku yakin keputusanmu itu benar."

"Aku punya firasat  bagus tentang ini."

Irene dan Romuna menyemangati  Weed.

Dibebani oleh harapan rekan-rekannya, Weed menggunakan skill identifikasi dengan hati-hati.

"Identify" 


Item  :  Seed of Heavenly Tree 

Ketahanan :
 1/1 

Persyaratan : Kamu harus menanamnya  didekat Desa Baran. 

Efek  Spesial : Menuntun ke Kota  Langit. 


Setelah Weed membaca secara  menyeluruh jendela  deskripsi tersebut, dia menutup matanya untuk sesaat, kemudian membuka matanya  lagi. Rekan-rekannya tengah tak sabar menunggu dia  menyampaikan berita bagus.

"Ini asli."

Setelah Weed memberi konfirmasinya, anggota  partynya bersorak-sorai. Namun, masih ada masalah yang harus didiskusikan.

"Aku tidak mau terlihat menanam benih ini dan mendaki ke  Kota  Langit." Weed akan membawa  rekan-rekannya kesana, tetapi memberitahukannya  pada Darius dan keroconya, atau bahkan anggota lain dari pasukan pembebasan, sama sekali tidak ada  dalam pikirannya. Keegoisan, atau kau bisa  menyebut  dia  'mau menang sendiri' jika kau mau.

Namun, itu adalah Pale, Surka, Irene  dan Romuna yang telah menjalankan misi tak resmi ini bersama  Weed untuk mendapatkan benih ini.

"Aku setuju denganmu. Jika memang ada Kota Langit, itu pada akhirnya  akan ditemukan oleh seseorang dan akhirnya tersedia untuk semua orang, tetapi kita tak perlu menjadi orang yang menyebarkannya." kata Pale, setuju dengan sugesti Weed.

Itu bukanlah masalah memonopoli informasi. Itu lebih tepatnya  bahwa  mereka  yang mengetahui tentang hal itu berhak untuk menggunakan pengetahuan mereka.

Jika semua orang mengetahui eksistensi dari Kota Langit, keuntungan dari penemuan mereka akan berkurang, dan apa yang Weed lakukan sejauh ini tidak akan membuahkan hasil.

Hidup dengan moral yang baik dan berbudi luhur  adalah hal yang bodoh untuk dilakukan. Membayangkan jika mereka menyebarkan cerita Kota  Langit, siapa yang mau membuka rahasianya  sendiri, atau berbagi  questnya pada  mereka akan menyukai kenaifan mereka?

"Aku juga berpikir begitu. Masih terlalu dini untuk memberitahu orang lain tentang hal ini." kata Irene.

"Ayo pergi  kesana sendirian." Surka setuju.

Mereka segera mencapai kesepakatan pada  masalah tersebut. Namun berangkat ke Kota  Langit  harus ditunda dulu. Weed harus menyelesaikan quest Patung Dewi Freya miliknya, dan quest  pasukan pembebasan untuk rekanrekannya yang lain masih berlangsung.

Mereka memutuskan untuk menuju ke Kota Langit setelah mereka semua selesai  dengan quest-quest tersebut. Mereka setengah bersemangat, namun setengah khawatir tentang mengeksplorasi wilayah baru.

Jika itu tenyata terlalu sulit untuk mereka, mereka mungkin akan berakhir  menikmati  pemandangan di langit  dan kembali dengan sia-sia. Eksplorasi semacam itu selalu memiliki kemungkinan semacam itu.

⧫⧫⧫⧫⧫⧫⧫

Weed mempersiapkan alasan yang bagus pada  Darius dan pasukannya, yang dilaporkan telah kembali. Dia takut bahwa mereka mungkin bertanya kenapa partynya tidak muncul dalam  pertempuran.

Namun, ketika mereka kembali ke  Desa Baran, jumlah pasukan tersebut  kurang dari seratus, dan mereka bertengkar satu sama lain dengan ganas.

"Elu yang bertanggungjawab untuk ini!"

"Napa lu mengkambing hitamkan gue?"

"Rencana tolol  lu membuat  Collonya tewas dalam pertempuran!"

"Itu tangungjawabnya  sendiri untuk menjaga nyawanya  sendiri."

"Sekarang lu nyalahin orang yang udah tewas!"

Sambil merebut kembali Desa Baran, dan membersihkan sisa-sisa  dari para  lizardmen, pasukan tersebut telah menderita korban yang banyak.

Sejak awal, kelompok yang sepenuhnya  orang asing tak akan mampu melaksanakan taktik terorganisir, jadi mereka berakhir  kehilangan banyak player yang tak mengerti apa  yang terjadi di  tengah-tengah pertempuran. Sebagai konsekuensinya, tak ada rasa sayang antara Darius dan para anggota dalam pasukan pembebasan.

"Itu adalah sebuah pertempuran, bagian dari perang, yang baru saja  kita  ikuti." kata  Darius.

"Korban yang tak terelakkan selalu menjadi bagian dari perang, bukan? Sudahlah."

"Sedikit korban? Apa kau menyebut kematian Collonya sebagai 'korban yang tak bisa dihindari'? Kau sama sekali gak peduli tentang itu? Itu semua karna kepemimpinanmu yang buruk!" teriak si  player  yang marah yang telah kehilangan temannya.

"Bukankah kalian yang dengan semangat  menerima kepemimpinanku yang buruk?  Aku lelah bertengkar terus denganmu seperti ini  saat pertempuran akhirnya kita menangkan."

"Apa-apaan itu."

Pertengkaran diantara Darius dan pasukannya semakin memburuk. Dengan korban yang banyak seperti  itu, tak seorangpun peduli jika Weed dan rekan-rekannya telah pergiselama misi tersebut.

Weed mengamati  Darius dan keroconya. Tak satupun dari mereka  tampak terluka, semuanya  hidup dan baik-baik saja.

"Aku yakin mereka  mengambil  sebagian besar  EXP  untuk pasukan pembebasan itu. Mereka memaksa player lain masuk kedalam jebakan, dan hanya  masuk kedalam pertempuran ketika  lizardmen melemah dan menghabisi reptil-reptil itu."

Dalam pertempuran skala  menengah, itu tergantung pada  pemimpin pasukan bagaimana untuk bertempur, kemungkinan mengubah seluruh hasil  dari pertempuran tersebut. Weed kemudian mengetahui bahwa para lizardmen bersembunyi dalam hutan, mengirim beberapa dari rekan mereka keluar untuk memancing para player.

Hutan adalah dimana mereka bisa bertarung dengan baik. Pasukan yang besar agak sulit  bergerak di kawasan hutan dimana  posisi  bertahan lebih baik daripada  posisi menyerang. Darius dan keroconya  bertarung dengan lizardmen yang bertugas sebagai  umpan, dan pasukan utama diperintahkan untuk masuk lebih dalam kedalam hutan.

Sementara mereka bermain-main dengan lizardmen yang bertugas sebagai umpan, pasukan utama  telah terperangkap dalam rahang kematian. Ketika pasukan utama  akhirnya  kelelahan dan melukai sebagian besar lizardmen, Darius dan keroconya, yang telah menghabisi umpan itu, tiba-tiba muncul, membantai mereka!

Sederhananya, Darius  dan keroconya telah mengumpulkan sebagian besar  Fame dan EXP.

"Aku melakukan yang terbaik. Aku membunuh sebagian besar lizardmen, dan temanku menyelamatkanmu. Tunjukan sedikit rasa hormat pada kami." kata Darius dengan tenang.

"Apa? Lu kira kami gak tau apa yang lu rencanain?"

"Gimana bisa  dia  mengatakan sesuatu seperti itu? Dia tak sepandai  yang dia kira."

"Darius hanyalah pemimpin tingkat kedua."

Ketika para player dalam pasukan pembebasan mulai mengecam komandan mereka  dengan keras, Darius dan keroconya akhirnya mengungkapkan gigi mereka.

"Jika kalian punya  nyali, berhenti  membual dan ayo duel dengan aku seperti  seorang pria." kata  Darius.

"Kalian tidak akan disini dalam pasukan pembebasan jika aku tidak memilih kalian, perempuan."

Weed menatap Darius dan para player yang lain dalam pasukan pembebasan dengan sinis.

 ҅Kalian semua bodoh.҆  pikir  Weed.

Darius telah menyebarkan reputasi buruk tentang dirinya sendiri diantara kebanyakan player hanya untuk beberapa Fame dan poin publik servis. Tentu, dia telah melewatkan ikan yang besar tepat didepan matanya dan hanya  pergi menangkap ikan yang lebih kecil.

Kau harus menangkap ikan kecil tanpa suara, dan menangkap yang besar  dengan berani. Lalu, kau harus melihat sekeliling untuk melihat apakah ada  sesuatu yang lain yang kau lewatkan. Itulah cara yang benar.

Tetap saja, para  player lain dalam pasukan pembebasan tak bisa  dimaafkan karena  kebodohan mereka. Apa yang mereka lihat dalam  Darius sampai-sampai mau mematuhi dia tanpa protes?

Jika mereka berhenti sebentar untuk melemparkan kecurigaan pada niatnya, mereka tidak akan dipermainkan dalam genggamannya. Ini adalah kesalahan mereka  karena mempercayai orang asing sejauh itu. Jika mereka lebih waspada, teman-teman mereka akan masih hidup.




https://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Moonlight_Scuplt...