Rabu, 10 Januari 2018

The Eunuch is Pregnant Bahasa Indonesia - Chapter 15






Chapter 15: Dia Akan Membunuhnya!


Setelah beberapa saat, sudut mulut Ling Jun Yu melengkung dan dia berbicara dengan tenang dan santai.

"Apa kau benar-benar berpikir kalau kau bisa mengancamku dengan seorang kasim? Itu sebuah lelucon terkonyol yang pernah ada! "


Leng Jun Yu mendengus dan menunjukkan sikap sombong dan klasik di antara alisnya.

Mendengar ini, Ba Hu menatap ekspresi dingin Leng Jun Yu dan merasa cemas lagi.

Pria ini seperti kolam seribu tahun. Dia benar-benar tidak bisa memahaminya.

Sedangkan untuk Le Yao Yao, matanya terbuka lebar. Dia tidak percaya apa yang baru saja dikatakan Leng Jun Yu.

Orang ini, yang dengan ramah memberi tahu dia, "Jangan khawatir, aku di sini". Dalam waktu singkat, dia sudah berubah pikiran.

Ekspresinya yang dingin dan nada tidak simpatiknya sangat tidak bisa diprediksi. Benar saja, rumor itu benar. Dia berdarah dingin dan kejam.

Lalu, dia melihat pria tampan itu mengambil busur dari bawahannya. Busurnya berbentuk seperti bulan, dan dibuat dengan sangat indah.

Jika sebelumnya, Le Yao Yao pasti akan mengagumi busr itu seperti sebuah karya seni. Tapi saat ini, yang dia rasakan hanyalah hawa dingin yang perlahan mengalir dari telapak kakinya ke ujung kepalanya.

Sebab, anak panah itu tidak membidik seseorang secara acak. Itu membidik ke arahnya!

Le Yao Yao merasa hatinya bergidik. Namun, pria tampan yang ada di depannya membuat senyuman di wajahnya. Suaranya, bagaimanapun, adalah nol derajat.

"Mau tebak kalau anak panahku bisa memukul dua burung dengan satu batu ?!"

Suara pria itu rendah, seksi, dan magnetis. Itu adalah sebuah senjata yang mematikan!

Hari ini adalah hari yang cerah. Tidak ada awan di sekelilingnya. Sinar matahari yang hangat menyelimuti seluruh daratan.

Tapi saat ini, Le Yao Yao merasa dirinya telah jatuh ke dalam gua yang sedingin es. Hatinya bisa mendengar suara hembusan angin.

Pada saat yang sama, dia tidak pernah mengalihkan tatapannya yang mengerikan dari pria yang suka memanjakan itu.

Meski mengenakan jubah tipis, auranya memang mendominasi dan terlihat terhormat. Rasanya seperti mengenakan jubah naga (pakaian Kaisar) dan berdiri di puncak.

Ditambah lagi, tubuhnya yang besar dan berotot dan caranya memegang busur sungguh di luar kaa sempurna (TL: yo... hidupmu sedang berada di ujung tanduk dan kau masih sempat mengagumi tubuhnya? -_-)

Tapi di bawah sinar matahari yang terang ini, ada anak panah yang membidik ke arahnya.

Mungkinkah, pria ini ... benar-benar akan membunuhnya?

Dia sangat kejam!

Tapi dia belum mau mati!

Memikirkan hal ini, Le Yao Yao berpaling ke arah pria yang menyaderanya. Dia tahu dia bukan orang baik, tapi dia benar-benar putus asa. Alih-alih mengemis Raja Neraka yang sudah membunuh ribuan nyawa, mungkin dia lebih baik memohon kepada penculiknya.

Jadi, Le Yao Yao tidak lagi peduli dan berjuang untuk bertahan hidup. Dia mengertakkan giginya dan membuat matanya berkabut dan berair. Pupil matanya berputar seperti kelereng, dan dia bertingkah seperti anak anjing yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya. Betapa menyedihkan.

Bahkan jika seseorang memiliki hati baja, dia akan merasakan tersentuh.

"Hu Hu, kakak. Jika Kakak ingin membunuh, bunuh dia saja! Aku tidak bersalah! Tolong lepaskan aku. Aku tidak mau mati. Aku punya nenek berusia delapan puluh tahun, dan punya adik tiga tahun dan empat tahun di bawahku. Hu huuuuu ... "

Le Yao Yao bisa menangis kapan pun dia mau. Selain itu, air matanya mengalir keluar seperti banjir yang tidak bisa dihentikan. Itu terus-menerus tumpah keluar dari matanya. Ini benar-benar sesuai dengan pepatah, "Wanita terbuat dari air."

Sedangkan untuk Ba Hu, wajahnya menunjukkan kejengkelannya pada kata-kata yang dikatakannya. Tapi melihat ekspresi imutnya dan matanya yang luar biasa besar yang dipenuhi air mata, dia tidak tidak merasa sedikit bersalah.

Dia perpikir apa sebaiknya membiarkan si kasim kecil pergi jika dia tidak berguna.

Sementara perhatiannya teralihkan, Leng Jun Yu mengambil kesempatan untuk melepaskan panahnya.

'Woosssshhhh'. Sasarannya adalah Le Yao Yao!

"Ahhh ... !!"

Ada suara daging yang merobek. Itu mengerikan.

Segera, darah berceceran di mana-mana. Mata Le Yao Yao berputar seperti lingkaran. Pada saat itu, seolah-olah semuanya telah berhenti. Pikirannya menjadi putih dan dia hanya bisa melihat pemandangan berdarah di depannya.

Lalu, matanya berguling dan dia kehilangan kesadaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar