Selasa, 28 November 2017

(Um, Sorry) I’ve Been Reincarnated! Bahasa Indonesia - Chapter 12





Chapter 12 - Aku Tidak Percaya


Beberapa hari berlalu setelah aku mengetahui tentang keberadaan Ayah seorang cheater (TN: punya double atribut).

Ulang tahunku yang pertama akhirnya tiba.


Kami mengadakan pesta kecil di rumah. Aku menerima buku bergambar dari Ibu dan boneka dari Mary San. Hm, sejujurnya aku tidak benar-benar membutuhkannya.

Tapi kenyataan bahwa hari ulang tahunku sedang dirayakan oleh semua orang membuatku sangat bahagia .... Mari kita merahasiakannya kalau secara otomatis aku memeluk Ibu.

Karena pekerjaannya, Ayah harus buru-buru berangkat ke daerah perbatasan wilayahnya sesegera mungkin.

"Tunggu aku dan berharaplah untuk itu! "

Dengan itu dan tersenyum, Ayah pergi. Ah tidak, dia belum mati.

Aku punya firasat buruk tentang ini .... Mari kita menunggunya.

Saya berlatih dengan sembunyi-sembunyi dan bisa menggunakan sihir api dengan mudah sekarang.

Ada beberapa rintangan, seperti tiba-tiba seseorang memasuki ruangan. Aku akan membatalkan sihirku begitu aku mendengar suara pintu dibuka dan bagian yang penting adalah memasang wajah polos khas anak-anak.

Aku sepertinya benar-benar memiliki bakat untuk menjadi mata-mata. Hehe.

Jadi aku akan mencoba skill baru hari ini.

Setelah tahu fakta bahwa Ayah adalah seorang 'Double', aku harap aku juga. Karena mantra itu berbahasa Jepang, aku tidak perlu repot-repot membaca buku ini. Jadi, aku duduk di sofa dan bergumam pelan.

"[水]" [TN: Air, Jepang Mizu]

Sebenarnya, aku benar-benar bisa membuat api tanpa mantra. Sudah beberapa lama sejak aku menyerukan mantra jadi aku sedikit gugup. Sebuah 'Pong' lucu terdengar dan sebuah bola muncul, mengapung di udara.

Aku berhasil! Itu luar biasa! Kami memang ayah dan anak, aku juga 'Double'!

"Yay! "

Aku sangat senang, dengan penilaianku yang lebih baik, aku melompat ke sofa. Lalu maju, tanpa berpikir, aku mulai melemparkan sihir atribut lainnya terus-menerus.

"[土]! [風]! [光]! [闇]! "[TN: Ini dia .. Tanah, angin, terang, gelap / bayangan. Jepang, Do, Fu, Hikari, Yami.]

Bola-bola mulai muncul dengan suara 'pong pong pong pong'.

.... Eh?

Hasilnya.
Aku bisa membuat sihir dari semua atribut...✨!

" Serius..? "

Perasaan itu sangat tidak nyata hingga aku tertawa. Ini pasti mimpi! ... Yang aku katakan saat aku mencoba melarikan diri dari kenyataan, tapi di depan mataku, kubus tanah, pusaran angin, bola cahaya dan sesuatu seperti bola kegelapan melayang di udara.

"... unt aku menakjubkan? "

Gumamku, tercengang sejenak. Akhirnya aku sadar dan, ketika semua 4 bola sihir itu menghilang, akhirnya aku bisa menerima kenyataan.

"CHEAT DATANGGGGGGG !!!!!!! "

Aku berteriak. Bukankah ini mengagumkan ?! Menyenangkan sekali! Karena mantra itu ada dalam bahasa Jepang, jika aku melafalkannya dengan buruk, aku akan terdengar seperti rusa biru.

Aku gemetar, bersemangat. Di saat bersamaan aku meninju udara.

Dan kemudian, aku ingat.
... hm? Aku seharusnya tidak ... menerima [cheat] dari Tuhan ...[TN: Tuhan memaksimalkan kemampuanmu Will]

Tapi kenyataan bahwa aku membuat pose itu adalah pembalasanku.

Pintu terbuka dengan suara 'shaaaaa' dan Mary San masuk. Bagus, aku berdiri tepat di depan pintu itu. Mata kit a bertemu

"...... .."

"... .. Tuan Muda Will ... .."

Aku tahu apa yang ingin kau katakan, jadi tolong jangan katakan itu! Tolong jangan bilang apa-apa, aku malu!

"Mary San ... Ada aapa? "

Aku menengadah ke arah Mary saat aku pelan-pelan menurunkan tinjuku yang terangkat. Mencoba menghentikan sesuatu, aku memiringkan kepalaku ke samping seperti anak kecil.
Aku tidak akan mengakui kalau Mary san tertawa tertahan dan membelakangiku, sesuatu yang jarang dilakukannya.

Sangat memalukan! Tolong dimaklumi saat ini aku baru berumur satu tahun!

…Ah. Seorang anak bangsawan tidak akan melakukan hal konyol seperti ini .. Aku akan berhati-hati untuk tidak melakukannya lagi.

" ….Uhukk. Tuan Muda, makan siangmu sudah siap di ruang makan. "

"Baiklah, aku akan kesana ..."

Mari San yang gemetar yang mencoba menahan tawanya dan membuatku tertekan.
.... Mari kita lupakan hal itu.

Mary San menggandeng tanganku dan kami mulai berjalan menuju ruangan yang besarnya luar biasa.

Ya, saya telah disapih! Bagaimana menurut kalian! Apa aku cepat atau apa! Meski makananku saat ini hanya makanan bayi tapi aku senang aku sudah disapih sebelum aku menjadi ketagihan.

Sambil berjalan menyusuri koridor panjang, kami tiba di depan ruang makan dan Mary San membuka pintu.

"Terima kacihh ..."

Saat aku mengatakannya, ada sesuatu yang tiba-tiba menyerangku. Aku mundur dengan refleks tapi sayangnya, saya tertangkap.

"Ayah ..."

"Ooh, aku kembali! "

Aah, perasaanku tidak enak. Kenapa tidak ada yang bilang kalau Ayah sudah kembali, pikirku saat aku menatap Mary San. Mata kami bertemu …Ah.

"Apa kau sudah lama menunggu, Will? Ayah sudah membawakanmu hadiah yang besar! "

Ayah tersenyum.

" Kupon untuk bermain dengan ayah yang banyakkk! "

"Hiyaaaaaaaaaaaa! "

Perasaan tak enakku menjadi kenyataan!

◆◆◆

Will [Janggutmu sakit! ]

Ayah [Ah, maaf ]

Will [Terbang tinggi tinggi itu menakutkan! (Ini memalukan)]

Ayah [Tidak usah malu! ]

Will [Tidak..Ah. ]

Ayah [Nah begitu ]

Will [Kyaaaaaaa !!! ]

Ayah [Ok..Berikutnya adalah petak umpet! ]

Setelah beberapa menit.

Will [...... .. kelelahan ]

Will lalu bertekad untuk melatih tubuhnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar