Rabu, 29 November 2017

(Um, Sorry) I’ve Been Reincarnated! Bahasa Indonesia - Chapter 13



Chapter 13 - Diary Maria San


AN: Mary San's POV dari chapter 12.

......................................................................

Saya bekerja sebagai pelayan Rumah Keluarga Beryl, Kebanggaan Negara, Bangsawan dan Pimpinan Kesatria, Gion Sama, selama beberapa tahun. Tapi…


Beberapa hari yang lalu, pewaris, Williams Sama, lahir.


Williams-Beryl Sama.

Dia mewarisi rambut perak halus dan lembut dari Master dan mata hijau dari Madam. Matanya bersinar terang seperti batu permata matahari, Peridot.

Mata panjang dan tipis, hidung tegas dan bibir kecil yang lucu. [TN: Untuk matanya, ingat kalau mereka tertutup.] Semua seimbang dan tertata sempurna di wajahnya. Tidak diragukan lagi ... ketampanannya akan melebihi Master... .Uhuukk.

Beberapa hari yang lalu, ulang tahun pertamanya tiba dan dia menyambutnya dengan cara yang sangat imut.

Suatu hari, dia dikelilingi oleh pelayan lain, yang terus mengatakan betapa imutnya dia dan bahkan mencubiti pipinya. Sungguh tak bisa dipercaya, aku juga ingin melakukannya... Uhhuuk.

Dan Tuan Muda itu tidak lain adalah seorang jenius! Tampan dan pandai, dan karena dia adalah putra dari Master Gion yang sekarang kalah [TN: kalah oleh Will], kemampuan atletiknya pasti bagus! Kenapa dia jenius?

Untuk lebih spesifik, pertama adalah kemampuan bahasanya.

Sebelum dia bahkan bisa mengangkat kepalanya, dia sepertinya bisa mengerti kata-kata kami. Aku memiliki perasaan bahwa dia bisa mengerti dan bahkan menjawabku setiap kali aku berbicara dengannya.

Dan dalam beberapa hari ini, dia sudah bisa melakukan percakapan normal.

Namun, Tuan Muda ...

Dari waktu ke waktu akan menyanyikan beberapa lagu aneh.

"A, E, I, O, U" [Ah Jepang, Ii, Uu, Eh, Oh]

Dia akan bernyanyi dengan 5 nada seperti ada keteraturan untuk itu .... Mungkin ada beberapa arti untuk itu?

Tapi, Tuan Muda yang sempurna ini, memiliki kekurangan!

Dia suka menyelinap kemana-mana! Jika kau mengalihkan pandanganmu sedikit saja darinya, dia akan menyelinap entah di mana, menggunakan tangan bayinya yang terampil itu.

Sedihnya ... aku bertanya-tanya ke mana dia pergi setiap hari.

Besok, Master akan pulang dari penyelidikannya dari wilayah kekuasaannya.

Aku bertanya-tanya apakah aku perlu bangun pagi-pagi besok ... Baiklah, sudah waktunya aku tidur.
Aku bertanya-tanya reaksi apa yang akan diberikan Tuan Muda besok ... Betapa menyenangkannya.


◆◆◆


"Yawn .."

Aku sudah tidur nyenyak.

Pagi hari untuk para pelayan dimulai lebih awal. Namun, aku adalah kepala pelayan jadi aku tidak diijinkan bangun telat.

Jika diingat, sepertinya Tuan Muda belum berkeliaran beberapa hari ini. Ini dimulai setelah Master berbicara tentang sesuatu dengan Tuan Muda.

Aku menggerakkan leherku dan turun dari tempat tidur, mengenakan sepatuku. Berdiri di depan cermin, aku mengikat rambutku yang panjang seperti biasanya.
... Sigh, aku semakin tua ... aku bisa melihat keriput di wajahku ...

Itu tak terelakkan sejak aku berusia 40 tahun, aku hanya bisa menerimanya.



Aku ingin memberi tahu Tuan Muda kalau Master sudah pulang, tapi dihentikan oleh Master.

"Ini kejutan!" Dia pergi, dengan semangat tinggi.

Aku akhirnya memiliki waktu luang sebelum memanggil Tuan Muda untuk makan siang.

"Mary San cibuk dengan keljaan. Aku baik caja cendilian jadi tdak apa celecaikan pekeljaanmu dulu."

Itu yang dikatakan Tuan Muda, jadi saya hanya bisa bermain dengannya setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga.
Dia telah mengatakannya dengan cara yang sopan tapi tampaknya dia punya maksud lain.

Aku perlu menyelesaikan semua pekerjaan rumah dengan cepat seaku bisa bermain dengannya.


......................................

Aku berjalan dengan cepat menuju kamar di samping kamar tidur Master dan Madam.

"!!! "

Saya bisa mendengar suara gembira Tuan Muda dari dalam ruangan bahkan saat aku masih berada di koridor! Sungguh jarang!

Aku bertanya-tanya apa yang sedang dia lakukan! Aku juga akan ikut!

'Tok ...Tok..'.
Dengan ringan aku mengetuk pintu dan membukanya ....

"......"

" …..Tuan muda….. "

Mataku bertemu dengan mata Tuan Muda yang sedang mengangkat tinjunya untuk berpose gembira.

Imutnya! Terlalu imut!

Aku kehilangan kata-kata untuk sesaat ..

"Mary San ... Adaa apua "

Dia berkata sambil perlahan menurunkan lengannya yang terangkat dan menatapku. Yaaa, betapa berbahayanya. Pikiranku pasti sudah terlihat jelas di wajahku saat ini...

Kemudian Tuan Muda memiringkan kepalanya.

Ah, aku mimisan.

Tanpa berpikir, aku memunggunginya.

" ….Uhuk. Tuan Muda, makan siangmu sudah disiapkan di ruang makan. "

"Baiklah, aku akan kesana ..."

... Terlalu imut. Apa ini sebuah penyiksaan jenis baru ?!
Aku gemetar karena memikirkan ingin memeluknya erat-erat.

Pikirkan tantang zen ... zen ...

Saat memasuki ruang makan, aku membuka pintu.

"Telima kacihh ..."

Tuan Muda punya hati yang baik yang tidak pernah lupa mengucapkan terima kasih pada pelayan. Tapi suara-nya terlalu imut.

Mata kami bertemu saat dipeluk oleh Master ... Terlalu imut!
Dia pasti sudah menantikan untuk bermain dengan Master!



◆◆ ◆



AN: Sebuah kisah betapa Will tidak mengerti tentang dirinya sendiri (¯∀¯)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar